Harga properti terus melejit dari tahun ke tahun sehingga membuat masyarakat kesulitan memiliki rumah impian. Properti naik tiap tahun di bentangan 15-30% per tahun. Menariknya, kendati suku bunga kredit sedang sangat rendah, potensi kenaikan harga properti selalu ada paling tidak 10-15% per tahun.
Pertanyaannya kini apa sih sebenarnya yang membuat harga properti selalu naik dan bagaimana sebaiknya menyiasati agar masyarakat bisa dengan cepat memiliki rumah impiannya?
Berikut ini beberapa penyebab harga properti terus naik sehingga susah dikejar kenaikannya oleh masyarakat:
- Inflasi Harga Properti
Inflasi adalah keadaan dimana harga produk atau layanan mengalami kenaikan. Secara sederhananya inflasi diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi pasti terjadi.
Pengembang (developer) biasanya juga nggak akan membiarkan harga rumahnya tergerus inflasi. Oleh sebab itu, loginya ada inflasi makanya ada kenaikan harga rumah harus dilakukan. Dengan kata lain, harga properti memengaruhiharga rumah.
- Kelangkaan atau Berkurangnya Ketersediaan Tanah
Lahan untuk pembangunan rumah dari tahun ke tahun semakin langka. Dalam ilmu ekonomi, semakin langka produk atau jasa yang langka akan semakin mahal. Tak mengherankan pembangunan kini berseser ke pinggiran-pinggiran. Kalau pun ada di perkotaan, harganya sudah dipastikan selangit.
- Jumlah Penduduk Terus Bertambah
Jumlah penduduk di Indonesia terus bertambah. Apalagi dengan bonus demografi 2030 yang sudah mulai terasa saat ini, dimana jumlah usia produktif mulai melonjak tinggi.
Jumlah penduduk yang terus bertambah semakin meningkatkan jumlah permintaan akan rumah. Dalam hukum ekonomi semakin tinggi tinggi permintaan semakin tinggi tinggi pula seiring dengan ketersediaan yang terbatas maka semakin tinggi pula harga yang diperebutkan. Ke depan, semakin tinggi jumlah penduduk, semakin melambung tinggi harga rumah di masa depan.
- Perilaku Dulang Cuan Investor
Namanya saja investor maka begitu ada peluang mendulang cuan pasti akan mengambilnya. Begitu juga bagi investor properti, saat mendapati ada harga properti yang murah karena ekonomi sedang memburuk dan pada saat yang bersamaan memiliki dana cadangan maka investor properti biasanya mmemborong semua properti dan ketika ekonomi sudah membaik mereka menjual rumah yang dijualnya.
- Peningkatan Jumlah Kelas Menengah
Kelas menengah terus tumbuh, termasuk di Indonesia. Seiring dengan peningkatan jumlah kelas menengah maka semakin bertambah pula permintaan akan rumah. Begitulah, Kelas meengah turut memanfaatkan peluang ekonomi seperti turunnya suku bunga pinjaman.
Setelah tahu penyebab kenaikan properti, tentunya sebagai masyarakat yang cerdas maka perlu memiliki strategi agar segera memiliki rumah idaman dengan cepat, semisal melalui supermarket reksa dana online terbesar bernama IPOTFUND. Mengapa reksa dana? Reksa dana efeltif mengembangkan uang yang akan digunakan untuk DP atau beli rumah.
Tak hanya memberikan imbal hasil (return) di atas bunga tabungan konvensional dan deposito, reksa dana juga fleksibel sehingga mudah dicairkan. Investasi reksa dana bisa mengalahkan inflasi sehingga nilai uang kita dimasa depan nggak akan terganggu.
Nilai uang yang ditabung di reksa danaa akan jauh bermanfaat untuk mewujudkan mimpi, dibanding tabungan kovensoional dan deposito. Apalagi investasi reksa dana kini mudah dan aman. Baca juga artikel menarik lainnya di JagoanPengetahuan.com
It isn't a good idea to use a payday loan on a regular basis. In the event that you endlessly prolong your repayment date and borrow often towards your subsequent paycheck, it could run you a good amount of money. However, it is just as sensible to decide on payday loans as they can be swiftly approved exactly the same day you put in your loan application form. You can contact Mr Pedro loan offer because my payday loan was very fast to proceed, email pedroloanss@gmail.com to request any kind of loans.
BalasHapus